Jurnal PPn Masukan & PPn Keluaran Kurang/Lebih Bayar
Kurang Bayar
Akhir Bulan PPn Keluaran 1.000.000, PPn Masukan 850.000, buat Jurnal di Akhir Bulan :
(Db)PPn Keluaran 1.000.000
(Cr)PPn Masukan 850.000
(Cr)Cash/Bank 150.000
Lebih Bayar
Akhir Bulan PPn Keluaran 700.000, PPn Masukan 1.000.000, buat Jurnal di Akhir Bulan :
(Db)PPn Keluaran 700.000
(Cr)PPn Masukan 700.000
Sehingga Di Buku Besar kita saldo PPn Masukan masih 300.000 yang dapat dikompensasikan ke bulan berikutnya/lanjut ke perhitungan ke periode berikutnya.
Akhir Bulan PPn Keluaran 1.000.000, PPn Masukan 850.000, buat Jurnal di Akhir Bulan :
(Db)PPn Keluaran 1.000.000
(Cr)PPn Masukan 850.000
(Cr)Cash/Bank 150.000
Lebih Bayar
Akhir Bulan PPn Keluaran 700.000, PPn Masukan 1.000.000, buat Jurnal di Akhir Bulan :
(Db)PPn Keluaran 700.000
(Cr)PPn Masukan 700.000
Sehingga Di Buku Besar kita saldo PPn Masukan masih 300.000 yang dapat dikompensasikan ke bulan berikutnya/lanjut ke perhitungan ke periode berikutnya.
Jurnal Akuntansi PPN Keluaran
Bagaimanakah
jurnal akuntasi pada saat pemungutan PPN oleh PKP? Nah, yang harus
diingat adalah bahwa ketika PKP melakukan pemungutan PPN, pajak keluaran
yang dipungut pada hakikatnya adalah milik negara sehingga pajak
keluaran merupakan hutang bagi PKP. Misal, tanggal 17 Oktober 2011, PT HHB (PKP) menjual barang dagangannya dengan harga Rp1.000.000.000,-. Pajak
keluaran yang dipungut adalah Rp100.000.000,-. Jurnal akuntansi pada
saat penjualan ini adalah sebagai berikut :
Kas 1.100.000.000 (D)
Penjualan 1.000.000.000 (K)
Pajak Keluaran 100.000.000 (K)
Perhatikan bahwa,
kas yang diterima adalah Rp1.100.000.000,- yaitu harga jual dan PPN yang
dipungut. Perkiraan Penjualan kredit sebesar Rp1.000.000.000,- dan hutang
pajak keluaran Rp100.000.000,-. Jika penjualan kredit, maka perkiraan kas
diganti dengan piutang dagang.
Jurnal Akuntansi PPN Masukan
Kebalikan dari
PPN keluaran, PPN masukan pada hakikatnya adalah piutang karena PPN yang
dibayar dapat diklaim ke negara. Nah, dari sudut pandang ini kita bisa
tahu nantinya bahwa akun Pajak Masukan ada di bagian kredit dalam jurnal
akuntansinya. Contoh, pada tanggal 20 Oktober 2011 PT HHB (PKP) membeli
barang untuk persediaan barang dagangannya dari PT ABC (PKP). Harga
belinya adalah Rp. 800.000.000,- dan PPN masukan yang dibayar adalah
Rp 80.000.000,-. Jurnal akuntansinya adalah :
Pembelian 800.000.000 (D)
Pajak Masukan 80.000.000 (D)
Kas 880.000.000 (K)
Perhatikan bahwa
kas yang dikeluarkan adalah Rp. 880.000.000,- yang terdiri dari harga beli
Rp 800.000.000,- dan PPN masukan Rp 80.000.000,-. Jika pembelian dilakukan
secara kredit, akun kas diganti dengan hutang dagang.
Jurnal Akuntansi Pembayaran PPN
Seluruh pajak
keluaran dan pajak masukan selama sebulan diperhitungkan dalam SPT Masa
PPN. Jika PK lebih besar dari PM maka PKP masih harus membayar
selisihnya ke kas negara. Berdasarkan contoh PT HHB di atas, dengan
asumsi tidak ada transaksi lain, maka jurnal perhitungannya adalah
sebagai berikut :
Pajak Keluaran 100.000.000 (D)
Pajak Masukan 80.000.000 (K)
Kas 20.000.000 (K)
Perhatikan bahwa
dengan membalikkan perkiraan Pajak Keluaran dan Pajak Masukan, maka
hutang piutang PPN ini seolah-olah sudah dilunasi. Selisih pajak
keluaran di atas pajak masukan Rp 20.000.000,- merupakan kewajiban PKP
untuk melunasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar