Ada satu fenomena menarik yang
dilakukan pada seekor gajah liar. Gajah ini dijinakkan dengan menggunakan
senapan bius. Saat sedang pingsan, salah satu kaki gajah diikat oleh rantai
besi yang kuat dan rantai tersebut diikat pada pohon yang kokoh. Saat
gajah terbangun, makhluk berbadan besar ini meronta ronta dan ingin melepaskan
diri untuk mencari makanan. Tapi apa daya, rantai besi terlalu kuat untuk
dilepaskan dan akhirnya si gajah kehabisan tenaga hingga terdiam lemas. Pada
saat itu, datanglah si pawang gajah membawakan seember besar rumput segar
kehadapan gajah. Kira kira apa yang dilakukan si gajah ? Tentu saja dia segera
melahap rumput hingga tak tersisa.
Keesokan harinya saat merasa lapar, gajah tersebut
kembali meronta ronta berusaha melepaskan diri dan si pawang mendapati gajah
tersebut sudah terduduk lemas karena tidak berhasil melepaskan diri. Saat
itulah si pawang kembali datang membawakan seember rumput dan tanpa pikir
panjang si gajah menghabiskan rumput itu dengan cepat. Hal ini pun terjadi
berulang ulang selama berbulan bulan dimana akhirnya si gajah terbiasa memakan
rumput yang diberikan oleh pawang.
Suatu ketika, setelah beberapa bulan berlalu, rantai besi tersebut secara
diam diam dilepaskan dari kakinya ketika gajah tersebut sedang tertidur lelap
dan digantikan oleh seutas tali tipis. Tali itu hanya diikatkan pada sebatang
kayu yang kecil. Kira kira apa yang akan dilakukan oleh gajah itu saat
terbangun dari tidurnya ? Ternyata gajah itu tidak bereaksi apapun bahkan tidak
berusaha untuk melepaskan diri dan kabur. Gajah itu tetap menunggu rumput yang
biasa dibawakan oleh si pawang.
Sahabat komunikatif, fenomena diatas memperlihatkan pada kita bahwa rantai
besi yang awalnya terikat pada kaki gajah tersebut bukanlah hilang tapi tetap
melekat di pikiran gajah. Persepsi adanya rantai masih melekat dalam pikiran
gajah sehingga rasa sakit karena berusaha melepaskan diri dari rantai besi
membuat gajah mudah menyerah dan malas berusaha untuk membebaskan diri,
walaupun saat ini ia memiliki kesempatan untuk bebas karena rantainya sudah
diganti.
Fenomena rantai gajah inipun ternyata juga berlaku bagi manusia. Banyak
sekali orang orang yang memiliki rantai gajah dalam pikirannya dan terpenjara
oleh persepsi persepsi yang dimunculkannya sendiri yang belum tentu
kebenarannya. Orang orang yang masih memiliki rantai gajah dalam pikirannya
adalah orang orang yang menunda atau membatalkan tindakannya sendiri karena
persepsi negatif tentang dirinya yang dianggapnya benar. Contohnya, “saya sudah
tua”, “saya kan orang miskin”, “saya kan tidak sehebat mereka”, “saya ini
bodoh” dan persepsi persepsi negatif lainnya.
Sahabat komunikatif, seringkali ketakutan ketakutan yang ada dipikiran kita
justru tidak pernah terjadi. Banyak sekali orang orang di dunia ini gagal
mendapatkan kesuksesannya sendiri justru bukan disaat ia bertindak, tapi disaat
ia memutuskan untuk tidak bertindak karena persepsi negatif yang kuat dalam
pikirannya. Semoga kita semua mampu membuang rantai gajah kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar